Kamu mungkin sering dengar anak-anak sekarang pakai kacamata dari usia yang semakin dini. Entah itu di sekolah, taman bermain, atau bahkan anak sendiri. Fenomena ini bukan sekadar perasaan, namun miopia (rabun jauh) pada anak memang makin meningkat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Tapi kenapa sih ini bisa terjadi? Apa penyebab utamanya? Bisa dicegah tidak? Yuk, kita bahas lebih dalam supaya kamu bisa lebih paham dan tahu apa yang harus dilakukan sejak sekarang.
Apa Itu Miopia?
Miopia atau rabun jauh adalah kondisi mata di mana seseorang bisa melihat benda dekat dengan jelas, tapi kesulitan melihat benda yang jauh. Misalnya, anak bisa baca buku dari dekat, tapi tidak bisa lihat papan tulis di kelas dengan jelas.
Secara medis, miopia terjadi karena bola mata terlalu panjang atau kornea terlalu melengkung, sehingga cahaya yang masuk tidak jatuh tepat di retina, tapi di depan retina. Akibatnya, gambar jadi buram saat melihat objek yang jauh.
Penyebab Utama Meningkatnya Miopia pada Anak
Miopia bisa disebabkan oleh beberapa faktor, tapi dalam beberapa tahun terakhir, para ahli sepakat bahwa gaya hidup modern sangat berpengaruh pada peningkatan kasus miopia, terutama pada anak-anak. Ini dia beberapa penyebab utamanya:
- Terlalu Banyak Waktu di Depan Layar
Mungkin ini penyebab yang paling sering kita temui. Anak-anak zaman sekarang sangat dekat dengan gadget, mulai dari nonton YouTube, main game, belajar lewat tablet, sampai scrolling media sosial.
Padahal, terlalu lama menatap layar gadget dalam jarak dekat bisa memicu kelelahan mata dan memperburuk kondisi penglihatan. Jika dilakukan setiap hari tanpa jeda, risiko miopia pun meningkat drastis.
- Kurang Aktivitas di Luar Ruangan
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang sering beraktivitas di luar ruangan punya risiko lebih rendah mengalami miopia. Kenapa?
Karena cahaya alami dari sinar matahari ternyata membantu mengontrol pertumbuhan bola mata agar tidak terlalu panjang. Anak-anak yang jarang terpapar cahaya alami lebih rentan mengalami gangguan penglihatan, terutama rabun jauh.
Sayangnya, banyak anak sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah dengan gadget dibanding main di luar seperti anak-anak dulu.
- Faktor Genetik
Kalau kamu atau pasangan punya riwayat miopia, kemungkinan anak mengalami kondisi yang sama juga lebih besar. Tapi perlu diingat, genetik bukan satu-satunya penyebab. Gaya hidup tetap punya pengaruh besar apakah miopia itu berkembang lebih cepat atau tidak.
- Kurang Pencahayaan Saat Membaca
Kebiasaan membaca dalam pencahayaan minim atau posisi membaca yang terlalu dekat juga bisa menyebabkan tekanan berlebih pada otot mata. Ini bisa mempercepat munculnya gejala miopia.
Apakah Miopia Bisa Disembuhkan?
Sayangnya, miopia tidak bisa disembuhkan secara total, terutama jika sudah berkembang. Tapi jangan khawatir, kondisi ini masih bisa dikendalikan dan dicegah agar tidak makin parah.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol miopia pada anak antara lain:
- Menggunakan kacamata atau lensa kontak sesuai resep dokter
- Menjalani terapi penglihatan, seperti lensa khusus atau terapi ortho-k (orthokeratology)
- Mengurangi screen time dan memberikan waktu istirahat untuk mata (aturan 20-20-20: setiap 20 menit melihat gadget, istirahat 20 detik dengan melihat objek sejauh 20 kaki)
- Mengajak anak bermain di luar ruangan setidaknya 1-2 jam per hari
- Rutin periksa mata ke optik atau dokter mata setiap 6 bulan sekali, terutama jika anak sudah mulai mengeluh pandangan kabur
Miopia Tidak Bisa Diabaikan
Miopia bukan hanya soal pakai kacamata atau tidak. Jika tidak dikendalikan sejak dini, miopia bisa berkembang menjadi miopia tinggi, yang berisiko menyebabkan komplikasi serius seperti:
- Ablasi retina (retina terlepas)
- Glaukoma
- Katarak dini
- Bahkan kebutaan di usia dewasa
Jadi, mengenali gejala dan penyebab sejak dini adalah langkah awal yang penting untuk menjaga kesehatan mata anak.
Kapan Harus Periksa ke Ahli Mata?
Kalau anak mulai menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Sering menyipitkan mata saat melihat jauh
- Sering mengeluh pusing atau mata lelah
- Susah membaca tulisan di papan tulis
- Terlalu dekat saat menonton TV atau membaca buku
Jika sudah mengalami hal tersebut, itu saatnya kamu segera konsultasi ke optik atau dokter mata. Jangan tunggu sampai minus bertambah.
Jangan Ragu Konsultasikan ke Optik atau Dokter Mata
Miopia pada anak memang tidak bisa sembuh, tapi bisa banget dikendalikan dan semakin cepat terdeteksi, semakin besar peluang untuk mencegahnya berkembang lebih parah.
Di Optik Kasoem Vision Care, kamu bisa konsultasi langsung dengan tenaga optik profesional yang berpengalaman menangani kasus miopia anak. Mulai dari pemeriksaan mata yang lengkap, pemilihan kacamata yang tepat, hingga terapi penglihatan yang disesuaikan kebutuhan anak.
Mata sehat dimulai dari langkah kecil. Yuk, jadwalkan pemeriksaan mata anak sekarang juga di Optik Kasoem Vision Care!
Add comment