Kacamata anti radiasi anak merupakan kacamata yang bertujuan untuk mengurangi paparan cahaya biru (blue light) dari komputer, smartphone, dan tablet. Sebab, paparan cahaya dari perangkat digital tersebut dinilai menimbulkan masalah pada mata. Misalnya, gangguan siklus tidur, penyakit mata, dan paling sering ketegangan mata digital. Tapi apakah kacamata anti-radiasi anak benar-benar bermanfaat?
Kacamata Anti Radiasi Anak
Dikenal dengan kacamata blue ray, kacamata blue light ini berfungsi meminimalkan jumlah blue light atau cahaya biru yang masuk ke mata dari perangkat digital. Karena, pada kacamata tersebut terdapat lapisan untuk memblokir cahaya biru pada lensa kacamata. Dengan pemakaian yang teratur, kacamata anti radiasi, termasuk untuk anak-anak dinilai mengurangi masalah pada mata, seperti ketegangan mata digital (digital eye strain).
Apa itu digital eye strain?
Digital eye strain atau sindrom penglihatan komputer menurut American Optometric Association menggambarkan sekelompok masalah terkait mata dan penglihatan yang akibat penggunaan komputer, tablet, e-reader, dan telepon seluler dalam jangka waktu lama.
Penyebab kondisi ini sering kali karena:
- huruf-huruf pada komputer atau perangkat genggam tidak setepat atau setajam yang ditentukan,
- tingkat kontras huruf dengan latar belakang berkurang
- silau dan pantulan pada layar
- jarak pandang dan sudut sering berbeda-beda dari aktivitas membaca atau menulis
Akibat dari kondisi tersebut, sistem visual menuntut tambahan fokus mata dan gerakan mata untuk tampilan layar digital. Selain itu, adanya masalah penglihatan secara signifikan memengaruhi kenyamanan dan kinerja di depan komputer atau saat menggunakan perangkat layar digital lainnya.
Ketegangan Mata Digital pada Anak-anak
Dokter mata anak dan juru bicara klinis untuk American Academy of Ophthalmology Stephen Lipsky, MD mengatakan ada peningkatan anak-anak yang menderita ketegangan mata. Hal tersebut dapat terjadi karena bertambahnya waktu menatap layar digital, memainkan HP, dan sebagainya. Tapi, kabar baiknya, sebagian besar gejala dapat dihindari dengan melakukan beberapa langkah sederhana. Rekomendasi untuk mengurangi efek ketegangan mata digital, yaitu beristirahat selama 20 detik dari pekerjaan jarak dekat setiap 20 menit.
Tips untuk Orang Tua menerapkan aturan 20-20
- Gunakan timer. Timer manual atau timer pada smartphone Anda berguna untuk mengingatkan anak agar istirahat setiap 20 menit saat memainkan HP-nya
- Pakai buku asli daripada e-book. Ketika membaca, ajak anak-anak untuk melihat ke atas dan ke luar jendela setiap dua bab atau tutup mata mereka selama 20 detik
- Pra-tandai buku dengan klip kertas setiap beberapa bab. Saat mereka mencapai klip kertas, itu akan mengingatkan mereka untuk melihat ke atas. Pada e-book, gunakan fungsi “bookmark” untuk efek yang sama
Optimalkan ruang belajar
- Pastikan mereka melihat laptop dari jarak dekat, sekitar 18 hingga 24 inci dari tempat mereka duduk. Idealnya, mereka harus memiliki monitor yang diposisikan setinggi mata, tepat di depan tubuh. Tablet juga harus dipegang sejauh lengan
- Untuk mengurangi silau, posisikan sumber cahaya di belakang punggung, bukan di belakang layar komputer
- Sesuaikan kecerahan dan kontras pada layar agar terasa nyaman bagi mereka
- Jangan gunakan perangkat di luar atau di area yang terang benderang; silau pada layar dapat menyebabkan ketegangan mata
- Hindari menggunakan perangkat di ruangan gelap. Saat pupil mengembang untuk mengakomodasi kegelapan, kecerahan layar dapat memperburuk bayangan dan menyebabkan ketidaknyamanan
- Letakkan perangkat 30 hingga 60 menit sebelum waktu tidur. Cahaya biru dapat mengganggu tidur. Untuk remaja yang suka menunda-nunda, alihkan ke “mode malam” atau mode serupa untuk mengurangi paparan cahaya biru
Terakhir, pastikan mereka menghabiskan waktu di luar rumah. Penggunaan komputer dan aktivitas kerja jarak dekat lainnya mungkin mendorong epidemi rabun jauh di seluruh dunia pada anak-anak, meskipun hal ini belum terbukti. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di luar ruangan, terutama pada anak usia dini, dapat memperlambat perkembangan rabun jauh
Jadi, perlukah kacamata anti radiasi anak?
Anak-anak yang memainkan HP dan mengalami penglihatan yang kabur karena kelainan refraksi (refractive error) seperti miopi (myopia) perlu kacamata untuk mengoreksi penglihatannya. Karena, kacamata merupakan cara sederhana dan non-invasif untuk mengembalikan fokus mata yang kabur karena masalah refraksi.
Add comment